Kamis, 17 Maret 2016

Cinta Tanah Air Sebagai Cermin Keimanan

Tidak ada komentar :



Cinta tanah air merupakan nilai moral bangsa yang semakin hari semakin menipis. Adanya budaya luar yang masuk secara bebas menjadi salah satu penyebab lunturnya rasa cinta pada tanah air dan semua adat budaya. Bahkan, pada era modern sekarang ini, sulit sekali menemukan remaja yang menghormati ideologi-ideologi negara, bahkan kadang mereka yang tinggal di luar negeri malah malu mengakui kalau dirinya berasal dari Indonesia. Padahal jelas-jelas ada hadits/maqolah yang mengatakan bahwa “hubbul wathon minal iman."

Indonesia merupakan negara yang gemah ripah loh jinawi, negara subur. Negara yang penuh dengan kekayaan, baik kekayaan alam maupun kekayaan seni dan budaya. Di Indonesia juga kita dapat menemukan keindahan alam yang tak ada tandingannya. Tapi mengapa masih banyak orang yang tak cinta bahkan tak mengakui kalau ia adalah orang Indonesia?

Cinta tanah air merupakan salah satu cabang iman yg juga disebutkan dalam nadhom syuabul iman karya Syeikh Zainuddin bin Umar Albantani. Kita sebagai kaum muda wajib bersungguh sungguh menjunjung tinggi nama Indonesia demi meningkatkan derajat keimanan kita. Karena keimanan sebagai pondasi untuk melakukan ibadah. Dan ibadah adalah kunci akhirat.

Perlu kita kaji siapakah orang yang cinta tanah air dan siapa pula perusak tanah air. Orang yg cinta tanah air bukanlah para pejabat yg selalu mengkoar-koarkan rasa nasionalisme, tapi dirinya tetap melakukan hal-hal yang jelas jelas merusak negara. Bukan mereka yang selalu merayakan hari kemerdekaan, tapi tetap melakukan korupsi dan menyengsarakan rakyat. Bukan mereka yang selalu meneriakkan keadilan, tapi malah menginjak-injak keadilan dan membuat kesengsaraan.

Cinta tanah air Indonesia bukan dengan selalu melantunkan nyanyian “Padamu Negeri” atau “Indonesia Raya” dan yang lainnya. Atau dengan memeriahkan peringatan 17 Agustus dengan kegiatan yang kadang bertentangan dengan syari’at Islam. Atau dengan menangis-nangis saat pengibaran bendera merah putih. Tetapi, cinta tanah air ialah dengan mengembalikan aturan hidup pada aturan Allah Ta’ala saja. Dengan itu, keimanan, perdamaian, keadilan, kesejahteraan, dan kebahagiaan pasti akan terwujud. Tanpa itu semua, hanya akan terjadi kesengsaraan yang tak pernah ada ujungnya. (MA/Bsr)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar